WISH FEMI HERBS

WISH FEMI HERBS

Saturday, December 22, 2012

Dia, yang Dihargai oleh Anak-anaknya, dan Dipuji oleh Suaminya



Seorang anak mendapati ibunya sedang sibuk di dapur, lalu menuliskan sesuatu di selembar kertas.
Ibunya mengambil kertas tersebut, kemudian membacanya.

Tagihan upah membantu Ibu :
- Membantu ke warung 20,000
- Menjaga adik 20,000
- Membuang sampah 5,000
- Membereskan tempat tidur 10,000
- Menyiram bunga 15,000
- Menyapu lantai 15,000
  Jumlah seluruhnya : 85,000

Selesai membaca, Ibu tersenyum, mengambil pena dan menulis di belakang kertas yang sama :

- Mengandung selama 9 bulan. 
                 GRATIS
- Jaga malam karena menjaga mu
                 GRATIS
- Airmata yg menetes karena mu.
                 GRATIS
- Kuatir memikirkan keadaan mu
                 GRATIS
- Menyediakan makan, minum, pakaian, dan keperluan mu.
                 GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasih ku.
                 GRATIS

Air mata anak berlinang, lalu dia memeluk ibunya dan berkata :
 "Aku Sayang Ibu".
Lalu dia mengambil pena dan menulis di kertas itu: "LUNAS"

Sayangilah dan tunjukkanlah sayang mu kepada ibu kita selama ia masih ada, karena akan ada saatnya ibu kita tidak akan ada lagi.

Selamat Hari Ibu!



>>> Langganan cerita-cerita di "Moral Compass"
>>> Cerita-cerita bagus lainnya
>>> Info gadget-gadget keren
>>> Gambar animasi lucu untuk Display Pic di BBM kamu

Proses



Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek di sekolah, putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota.

Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dengan senang hati dia berkata, "Tentu saja, I love your cake."

"Nih, cicipi mentega ini," kata Ibunya menawarkan.

"Yaiks," ujar anaknya.

"Bagaimana dengan telur mentah?"

"You're kidding me, Mom."

"Mau coba tepung terigu atau baking soda?"

"Mom, semua itu menjijikkan."

Lalu Ibunya menjawab, "ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak."

Tuhan bekerja dengan cara yang sama. Seringkali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. Tapi Tuhan tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dengan rancanganNya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya. Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita.

Tuhan teramat sangat mencintai kita. Dia mengirimkan bunga setiap musim semi, sinar matahari setiap pagi. Setiap saat kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan. Dia ada setiap saat kita membutuhkanNya, Dia ada di setiap tempat, dan Dia memilih untuk berdiam di hati kita.



>>> Langganan cerita-cerita di "Moral Compass"
>>> Cerita-cerita bagus lainnya
>>> Info gadget-gadget keren
>>> Gambar animasi lucu untuk Display Pic di BBM kamu

Simple Rules in Life



Jika kau tidak pernah melangkah untuk apa yang kau inginkan, kau tidak akan pernah memilikinya.
Jika kau tidak pernah meminta, jawaban itu akan selalu tidak.
Jika kau tidak pernah melangkah maju ke depan, kau akan selalu ada ditempat yang sama."

- Simple Rules in Life -




>>> Langganan cerita-cerita di "Moral Compass"
>>> Cerita-cerita bagus lainnya
>>> Info gadget-gadget keren
>>> Gambar animasi lucu untuk Display Pic di BBM kamu

Saturday, April 14, 2012

Stop Teriak-Teriak!



Ada satu kebiasaan dari penduduk di Kepulauan Solomon, Pasifik Selatan, yaitu meneriaki pohon. Kebiasaan ini mereka lakukan pada pohon yang akar-akarnya sangat kuat dan sulit utuk dipotong dgn kapak. Tujuannya agar pohon itu mati. Caranya, beberapa orang akan memanjat hingga ke atas pohon itu, setelah sampai di atas, bersama dengan penduduk yang ada di bawah, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu selama berjam-jam, selama kurang lebih 40 hari.


Apa yang terjadi kemudian, sungguh sangat menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya mulai mengering. Ini nyata! Setelah itu dahan-dahannya juga mulai rontok, dan pohon itu akan mati sehingga mudah ditumbangkan.

Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahluk hidup, misalnya pohon, akan membuatnya kehilangan 'roh'nya. Akibatnya makhluk hidup itu akan mati.

Pernahkah Anda berteriak kepada orang tua Anda, atau anak Anda? Kepada orang di sekeliling Anda?

Berteriak seperti: Ayo cepat! Dasar lelet! Bego banget sih! Begitu aja nggak bisa dikerjakan? Jangan main-main di sini! Berisik! Atau, mungkin Anda berteriak kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati. Suami/istri seperti kamu nggak tahu diri! Bodoh banget jadi laki/bini nggak bisa apa-apa! Aduuuuh, kampungan banget sih! Atau, guru pada anak didiknya, atasan pada bawahan, atau pemimpin pada anggota kelompoknya.

Kawan, ingatlah... Setiap kali Anda berteriak kepada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, atau terluka, ingatlah akan apa yang diajarkan oleh penduduk dari Kepulauan Solomon ini. Mereka mengajarkan kepada kita, bahwa setiap kali kita berteriak, kita mulai mematikan roh dari makhluk hidup atau orang yang kita cintai.

- Thanks asuN -

>>> Langganan cerita-cerita di "Moral Compass"
>>> Cerita-cerita bagus lainnya
>>> Info gadget-gadget keren
>>> Gambar animasi lucu untuk Display Pic di BBM kamu

Friday, April 13, 2012

Dua Serigala

Seorang kakek sedang menceritakan kepada cucunya tentang apa yang sedang ia rasakan.

Katanya, "Opa merasa seperti ada dua ekor serigala sedang berkelahi di dalam hati opa. Yang satu serigala yang ganas, penuh amarah dan kekerasan, yang satunya lagi penyayang dan penuh belas kasih."

Cucunya bertanya, "Lalu, serigala mana yang menang di hati Opa?"

Sang kakek menjawab, "Tentu saja yang opa pelihara."


>>> Langganan cerita-cerita di "Moral Compass"
>>> Cerita-cerita bagus lainnya
>>> Info gadget-gadget keren
>>> Gambar animasi lucu untuk Display Pic di BBM kamu

Sang "Elang"

Pada suatu hari seorang petani menemukan sebuah telur burung elang. Ia mengambil telur itu dan membawanya pulang untuk kemudian ia letakkan bersama telur-telur ayam di kandang ayam peliharaannya. Telur itu menetas dan bayi elang itu tumbuh bersama ayam-ayam lainnya. Ia mematuk-matuk dan mengais-ngais tanah layaknya seekor ayam biasa. Sepanjang hidupnya ia habiskan di sana. Memasuki usia tuanya, ketika ia memangdang ke angkasa, ia melihat pemandangan yang mengagumkan, seekor elang sedang membelah langit dengan sayap-sayapnya yang perkasa. Melihat itu, ia tertunduk, mengeluh, dan berkata dalam hatinya, "andaikan aku terlahir sebagai seekor elang..."



>>> Langganan cerita-cerita di "Moral Compass"
>>> Cerita-cerita bagus lainnya
>>> Info gadget-gadget keren
>>> Gambar animasi lucu untuk Display Pic di BBM kamu

Thursday, April 12, 2012

Susu yang Tumpah

Seorang ilmuwan ternama baru saja menghasilkan beberapa terobosan penting di bidang kedokteran. Dalam wawancara dengan media, ia ditanya tentang bagaimana ia bisa begitu kreatif dibandingkan orang-orang lain pada umumnya. Apa yang menjadikannya sedemikian berbeda daripada orang lain?

Ia menjawab, menurutnya, semua berawal dari pengalamannya bersama ibunya, yang terjadi ketika ia masih balita. Ketika itu ia sedang mencoba mengambil botol susu dari dalam lemari pendingin, dan karena botol itu licin, ia menjatuhkannya, menumpahkan isinya ke mana-mana di lantai dapur.


Ketika ibunya datang ke dapur, bukannya memarahinya ataupun menghukumnya, ibunya malah berkata, "Robert, hebat sekali, jarang-jarang ibu melihat genangan susu sebanyak ini. Yah, sekarang sudah telanjur berantakan, kamu mau main-main sebentar dengan susu itu sebelum kita bersihkan?"

Tentu saja Robert kecil senang. Setelah beberapa saat, ibunya berkata, "Robert, kalau kamu mengacaukan sesuatu, seperti sekarang ini, kamu harus bereskan kembali semuanya seperti semula. Jadi, bagaimana kamu mau membereskannya? Kita bisa menggunakan spons, handuk, atau kain pel. Yang mana yang kamu suka? Robert memilih spons, dan mereka bersama-sama membersihkan susu yang tumpah itu.

Kemudian ibunya berkata, "sepertinya tadi kamu tidak berhasil memegang botol susu yang besar dengan tangan mungilmu. Mari kita ke halaman belakang dan mengisi botol tadi dengan air. Kita coba bagaimana kamu bisa menemukan cara untuk mengambilnya tanpa menjatuhkannya." Bocah kecil itu belajar jika ia memegang di bagian leher botol dengan kedua tangannya, ia bisa mengangkat botol itu tanpa menjatuhkannya. Benar-benar sebuah pelajaran yang bagus!

Sang ilmuwan ternama ini kemudian menekankan bahwa saat itulah ia tahu kalau ia tidak perlu takut untuk membuat kesalahan. Lebih daripada itu, ia belajar bahwa kesalahan hanyalah kesempatan untuk belajar sesuatu yang baru. Sama halnya dengan percobaan-percobaan ilmiah. Bahkan jika percobaan itu tidak berhasil, biasanya kita belajar sesuatu yang berharga dari ketidakberhasilan itu.

Alangkah baiknya jika semua orangtua mencontoh apa yang dilakukan oleh ibunya Robert.

>>> Langganan cerita-cerita di "Moral Compass"
>>> Cerita-cerita bagus lainnya
>>> Info gadget-gadget keren
>>> Gambar animasi lucu untuk Display Pic di BBM kamu