WISH FEMI HERBS

WISH FEMI HERBS

Wednesday, February 29, 2012

Berupaya itu Penting, tapi...

Mesin sebuah kapal telah rusak. Pemilik kapal mencoba satu demi satu para montir mesin, namun tidak satupun dari mereka mampu memperbaikinya.

Lalu datang seorang yang sudah tua, yang sudah berpengalaman memperbaiki kapal sejak masih muda. Dia membawa sebuah tas besar berisi peralatannya, dan ketika ia tiba, ia langsung mulai bekerja. Dia memeriksa mesin itu dengan sangat teliti, atas ke bawah. Dua dari pemilik kapal berada di sana, menonton orang ini, berharap ia tahu apa yang harus dilakukan. Setelah memahami masalahnya, orang tua itu merogoh tasnya dan mengeluarkan palu kecil. Dengan lembut ia mengetuk sesuatu. Seketika itu juga mesin itu hidup kembali. Setelah membereskan peralatannya, ia pun pergi. Mesin telah selesai diperbaiki!

Esok harinya, pemilik kapal menerima tagihan dari orang tua itu sepuluh ribu dolar. "Apa?!" pemilik kapal berseru. "Dia hampir tidak melakukan apapun!" Dengan rasa penasaran ia menulis surat balasan untuk orang tua itu, sebuah catatan, "Mohon kirim perincian tagihannya."

Orang tua itu mengirim kembali tagihan dengan rinciannya:
Mengetuk dengan palu ....... ......... ......... ......... ........ $        2.00
Mengetahui mana yang harus diketuk ..... ......... ........ $ 9,998.00

Pinjam Lima Ribu Ma

Sudah larut malam ketika seorang wanita baru pulang kerja. Sangat jengkel karena harinya yang amat melelahkan, ia malah mendapati anaknya yang berusia 5 tahun sedang menunggunya di depan pintu.

Bocah: "Ma, bolehkah aku bertanya?"

Mama: "Ya tentu, apa itu?" jawab perempuan itu.

Bocah: "Ma, Mama bekerja 1 jam bisa dapat uang berapa? "

Mama: "Itu bukan urusan Kamu. Kenapa Kamu bertanya seperti itu?" Perempuan itu gusar.
Bocah: "Aku cuma ingin tahu saja Ma"

Mama: "Kalau Kamu mau tahu, Mama bisa dapat sepuluh ribu rupiah sejam."

Bocah: "Oh," jawab anak kecil itu, dengan kepala tertunduk ke bawah.

Bocah: "Ma, bolehkah aku meminjam lima ribu?"

Sang ibu sangat marah, "Kamu tanya-tanya seperti itu untuk meminjam uang, pasti untuk beli mainan kan? Cepat masuk ke kamar, tidur. Mama kerja keras tiap hari bukan untuk hal-hal konyol seperti itu."

Anak kecil itu diam, pergi ke kamarnya dan menutup pintu..

Ia merebahkan badannya di sofa, pertanyaan anaknya tadi masih terngiang di telinganya. Berani-beraninya dia bertanya seperti itu hanya untuk mendapatkan uang.

Setelah sekitar satu jam atau lebih, ia sudah merasa lebih tenang, dan mulai berpikir:

Mungkin ada sesuatu yang benar-benar dia butuhkan dengan uang lima ribu itu, dan dia juga sebenarnya tidak terlalu sering minta uang. Lalu ia beranjak ke kamar anaknya dan membuka pintu.

"Kamu sudah tidur, Nak?" Tanyanya.

"Belum Ma" jawab anak itu.
"Maaf ya Nak, Mama tadi terlalu keras padamu. Hari ini benar-benar melelahkan untuk Mama. Ini uang lima ribu yang Kamu minta."

Anak kecil itu duduk tegak sambil tersenyum, "oh, terima kasih Ma!" teriaknya. Kemudian, ia malah mengambil beberapa lembar uang yang sudah kusut di bawah bantalnya.

Melihat bahwa anak itu ternyata sudah punya uang, ia mulai senewen lagi.

Anak kecil itu perlahan menghitung uangnya, lalu menatap ibunya.
 
"Buat apa Kamu minta uang lagi?" si ibu menggerutu.

"Karena tadi  tidak cukup Ma, tapi sekarang sudah cukup," jawab anak kecil itu.

"Ma, aku punya sepuluh ribu sekarang, bolehkah aku beli satu jam waktu Mama? Mohon besok Mama pulang lebih cepat besok, aku ingin makan malam sama Mama."
 Dia segera memeluk anaknya, dan memohon maaf kepadanya.

Tuesday, February 28, 2012

Sebuah Video yang Mengharukan


Kisah Nyata Anak Durhaka dari Singapura

fashingnet.com- Sebuah Kisah Nyata dari Negeri tetangga Singapura
beberapa dekade lalu yang cukup menghebohkan hingga Perdana Menteri saat
itu, Lee Kwan Yew senior turun tangan dan mengeluarkan dekrit tentang
orang lansia di Singapura.

Dikisahkan ada orang kaya raya di
sana mantan Pengusaha sukses yang mengundurkan diri dari dinia bisnis
ketika istrinya meninggal dunia. Jadilah ia single parent yang berusaha
membesarkan dan mendidik dengan baik anak laki-laki satu-satunya hingga
mampu mandiri dan menjadi seorang Sarjana.

Kemudian setelah
anak tunggalnya tersebut menikah, ia minta ijin kepada ayahnya untuk
tinggal bersama di Apartemen Ayahnya yang mewah dan besar. Dan ayahnya
pun dengan senang hati mengijinkan anak menantunya tinggal bersama-sama
dengannya. Terbayang dibenak orangtua tersebut bahwa apartemen nya yang
luas dan mewah tersebut tidak akan sepi, terlebih jika ia mempunya cucu.
Betapa bahagianya hati bapak tersebut bisa berkumpul dan membagi
kebahagiaan dengan anak dan menantunya.

Pada mulanya terjadi
komunikasi yang sangat baik antara Ayah-Anak-Menantu yang membuat
Ayahnya yang sangat mencintai anak tunggalnya itu tersebut tanpa
sedikitpun ragu-ragu mewariskankan seluruh harta kekayaan termasuk
apartment yang mereka tinggali, dibaliknamakan ke anaknya itu melalui
Notaris terkenal di sana.

Tahun-tahun berlalu, seperti biasa,
masalah klasik dalam rumah tangga, jika anak menantu tinggal seatap
dengan orang tua, entah sebab mengapa akhirnya pada suatu hari mereka
bertengkar hebat yang pada akhirnya, anaknya tega mengusir sang Ayah
keluar dari apartment mereka yang ia warisi dari Ayahnya.

Karena seluruh hartanya, Apartemen, Saham, Deposito, Emas dan uang tunai
sudah diberikan kepada anaknya, maka mulai hari itu dia menjadi
pengemis di Orchard Rd. Bayangkan, orang kaya mantan pebisnis yang cukup
terkenal di Singapura tersebut, tiba-tiba menjadi pengemis!

Suatu hari, tanpa disengaja melintas mantan teman bisnisnya dulu dan
memberikan sedekah, dia langsung mengenali si ayah ini dan menanyakan
kepadanya, apakah ia teman bisnisnya dulu. Tentu saja, si ayah malu
danmenjawab bukan, mungkin Anda salah orang, katanya. Akan tetapi
temannya curiga dan yakin, bahwa orang tua yang mengemis di Orchad Road
itu adalah temannya yang sudah beberapa lama tidak ada kabar beritanya.
Kemudian, temannya ini mengabarkan hal ini kepada teman-temannya yang
lain, dan mereka akhirnya bersama-sama mendatangi orang tersebut. Semua
mantan sahabat karibnya tersebut langsung yakin bahwa pengemis tua itu
adalah Mantan pebisnis kaya yang dulu mereka kenal.

Dihadapan
para sahabatnya, si ayah dengan menangis tersedu-sedu, menceritakan
semua kejadian yang sudah dialaminya. Maka, terjadilah kegemparan di
sana, karena semua orangtua di sana merasa sangat marah terhadap anak
yang sangat tidak bermoral itu.

Kegemparan berita tersebut akhirnya terdengar sampai ke telinga PM Lee Kwan Yew Senior.

PM Lee sangat marah dan langsung memanggil anak dan menantu durhaka
tersebut. Mereka dimaki-maki dan dimarahi habis-habisan oleh PM Lee dan
PM Lee mengatakan "Sungguh sangat memalukan bahwa di Singapura ada anak
durhaka seperti kalian" .

Lalu PM Lee memanggil sang Notaris
dan saat itu juga surat warisan itu dibatalkan demi hukum! Dan surat
warisan yang sudah baliknama ke atas nama anaknya tersebut disobek-sobek
oleh PM Lee. Sehingga semua harta milik yang sudah diwariskan tersebut
kembali ke atas nama Ayahnya, bahkan sejal saat itu anak menantu itu
dilarang masuk ke Apartment ayahnya.

Mr Lee Kwan Yew ini
ternyata terkenal sebagai orang yang sangat berbakti kepada orangtuanya
dan menghargai para lanjut usia (lansia). Sehingga, agar kejadian serupa
tidak terulang lagi, Mr Lee mengeluarkan Kebijakan / Dekrit yaitu
"Larangan kepada para orangtua untuk tidak mengwariskan harta bendanya
kepada siapapun sebelum mereka meninggal. Kemudian, agar para lansia itu
tetap dihormati dan dihargai hingga akhir hayatnya, maka dia buat
Kebijakan berupa Dekrit lagi, yaitu agar semua Perusahaan Negara dan
swasta di Singapura memberi pekerjaan kepada para lansia. Agar para
lansia ini tidak tergantung kepada anak menantunya dan mempunyai
penghasilan sendiri dan mereka sangat bangga bisa memberi angpao kepada
cucu-cucunya dari hasil keringat mereka sendiri selama 1 tahun bekerja.

Anda tidak perlu heran jika Anda pergi ke Toilet di Changi Airport,
Mall, Restaurant, Petugas cleaning service adalah para lansia. Jadi
selain para lansia itu juga bahagia karena di usia tua mereka masih bisa
bekerja, juga mereka bisa bersosialisasi dan sehat karena banyak
bergerak. Satu lagi sebagaimana di negeri maju lainnya, PM Lee juga
memberikan pendidikan sosial yang sangat bagus buat anak-anak dan remaja
di sana, bahwa pekerjaan membersihkan toilet, meja makan diresto dsbnya
itu bukan pekerjaan hina, sehingga anak-anak tsb dari kecil diajarkan
untuk tahu menghargai orang yang lebih tua, siapapun mereka dan apapun
profesinya.
Sebaliknya, Anak di sana dididik menjadi bijak dan
terus memelihara rasa hormat dan sayang kepada orangtuanya, apapun
kondisi orangtuanya.

Meskipun orangtua mereka sudah tidak
sanggup duduk atau berdiri,atau mungkin sudah selamanya terbaring diatas
tempat tidur, mereka harus tetap menghormatinya dengan cara merawatnya.

Mereka, warganegara Singapura seolah diingatkan oleh PM Lee
agar selalu mengenang saat mereka masih balita, orangtua merekalah yang
membersihkan tubuh mereka dari semua bentuk kotoran, juga yang memberi
makan dan kadang menyuapinya dengan tangan mereka sendiri, dan
menggendongnya kala mereka menangis meski dini hari dan merawatnya
ketika mereka sakit.

Bagaimana dengan saudara?

Monday, February 27, 2012

Disconnect to Stay Connected

"Terkadang kita kurang menghiraukan orang-orang yang paling penting dalam hidup kita, tapi sekarang saatnya untuk berubah dan membuat mereka tahu betapa berartinya mereka bagi kita. Sebuah iklan layanan masyarakat yang luar biasa!"


dari YouTube

Churchill, Fleming, dan Penisilin

Suatu hari seorang petani Skotlandia yang miskin sedang asyik mencangkul, ketika mendengar rintihan minta tolong tak jauh dari kebunnya. Segera ia berlari ke arah suara tersebut dan mendapati seorang bocah kecil terperosok ke dalam genangan lumpur sampai di pinggangnya. Dengan bantuan tongkat ia berhasil menyelamatkan bocah tersebut.
Pada hari berikutnya datang seorang bangsawan dan rombongannya ke rumah si petani. Sang bangsawan menawarkan hadiah kepada si petani karena telah menyelamatkan nyawa putranya kemarin. Tapi tawaran itu ditolak. Persis ketika itu anak si petani keluar dari kamarnya.

Melihat ada bocah di dalam rumah tersebut, si bangsawan mengajukan tawaran lain, “Kalau begitu berilah saya kesempatan untuk menyekolahkan anak Anda agar mendapat pendidikan yang layak. Kalau bocah ini punya sifat seperti ayahnya, pastilah nantinya ia tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang bisa Anda banggakan.”

Si petani setuju.
Beberapa tahun berlalu. Si anak petani tersebut berhasil lulus dari St. Mary’s Hospital Medical School, London. Di kemudian hari, bocah itu dikenal dengan nama Sir Alexander Fleming, yang tak lain adalah penemu penisilin.
Setahun kemudian, putra si bangsawan sakit keras terkena pneumonia. Untunglah nyawanya tertolong berkat penisilin. Siapakah bangsawan tersebut? Tak lain, Lord Randolph Churchill dan putranya, siapa lagi kalau bukan Winston Churchill.

K. Tatik Wardayati

Bunda Teresa dan Joke-nya

Untuk membangkitkan semangat anak buahnya, mendiang Ibu Teresa sering melontarkan joke-joke ringan. Salah satunya begini:

Seorang pelancong mengalami nasib sial. Mobilnya mogok di daerah yang amat tandus dan jauh dari pemukiman penduduk. Yang ada di dekat situ hanyalah sebuah biara, dan alat transportasi yang dapat ditawarkan para biarawan di sana cuma seekor keledai. Kita tahu, keledai dikenal “keras kepala” dan kurang cerdas.

Akan tetapi, karena ia harus tiba di suatu tempat malam itu juga, si pelancong menerima tawaran itu. Biarawan itu pun membisikkan “rahasia” menangani si keledai. Dikatakan, si penunggang harus mengatakan, “Amin, amin,” bila ingin supaya keledai itu berhenti. Bila ingin maju, ia harus mengatakan, “Syukurlah, syukurlah.”

Perjalanan berlangsung dengan lancar tanpa masalah, sampai suatu ketika tampak jurang menganga di hadapan mereka. Untung, meski dengan gugup, penunggangnya sempat mengucapkan, “Amin, amin!” sehingga keledai berhenti pas di bibir jurang. Namun karena leganya, si penunggang spontan mengatakan, “Syukurlah, syukurlah!”  Maka bisa dibayangkan apa yang segera dilakukan si keledai. Keduanya langsung tercebur ke jurang.

Anak buahnya yang tergabung dalam Serikat Rekan Kerja Ibu Teresa, tertawa terbahak-bahak karena joke itu sebenarnya nyerempet Ibu Teresa sendiri, yang gemar sekali mengucapkan “syukurlah” di mana dan kapan saja.
(Mother Teresa The Spirit and The Work/Intisari)

Berbakti Membawa Kebahagiaan

"Tidak ada benih, mana ada buah"
"Tidak ada orang tua, mana ada kita"
"Tidak ada balas jasa, mana ada kebahagiaan'

Di seluruh penjuru dunia, selalu ada cerita-cerita mengenai anak yang tidak berbakti, yang durhaka, yang akhirnya selalu tertimpa kemalangan dan hidupnya berakhir dengan tragis.
Benarkah demikian?
Apakah cerita-cerita itu hanya karangan belaka, atau memang demikian adanya?

Tak ada manusia di dunia ini yang tidak mengharapkan anak-anaknya menjaga, merawat, memperhatikan, dan menghormati dirinya. Apalagi di usia senja nanti, saat anak menjadi tumpuan dan sandarannya.

Tetapi pernahkah terbayangkan bahwa bila diri sendiri sekarang tidak berbakti, tidak hormat, tidak patuh, tidak peduli kepada orang tua, lalu apakah di masa tuanya nanti bisa mengharapkan anak-anaknya berbakti?

Keluhuran manusia tidak diukur dari harta kekayaan, pangkat kedudukan, atau pengetahuan. Melainkan dari budi pekerti.Budi pekerti diukur dari sikap perilaku dan perbuatan. Perilaku dan perbuatan yang paling utama dari segala kebajikan tidak lain adalah berbakti kepada orang tua.

Orang-orang bijak berkata:
"Tidak menghormati dan mencintai orang tua, berarti melawan dan mengkhianati etika kemanusiaan. Di antara sekian banyaknya dosa manusia, maka tidak berbakti adalah dosa yang terbesar"
"Apabila pada suatu waktu, dalam mengerjakan segala hal selalu menemui rintangan dan kegagalan, maka cobalah introspeksi diri. Apakah ada kekurangan dalam melayani orang tua, apakah sudah menjalankan bakti dengan sesungguhnya?"
"Budi jasa orang tua tiada batasnya, sehingga sungguh sulit menebus dosa dari orang yang tidak berbakti"

Menanam Watak

Seorang raja yang sudah tua memakai cara yang unik untuk menentukan calon penggantinya. Suatu hari pemuda-pemuda dari seluruh penjuru negeri dikumpulkan di balai pertemuan istana, termasuk Toni. Ketika memasuki gerbang istana, masing-masing diberi sebutir benih tanaman.

"Anak-anakku, aku akan memilih penggantiku dari antara kalian.Benih yang sudah kalian terima akan menentukan masa depan kalian.Sekarang pulanglah dan semailah benih itu. Tahun depan kembalilah ke sini dan tunjukkan hasilnya." Demikian titah sang raja.

Toni bergegas pulang. Benih itu ia tanam di dalam sebuah pot. Setiap hari ia rajin menyiram dan memberi pupuk. Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan lewat sudah, namun benihitu tak kunjung tumbuh. Keadaan ini membuat Toni frustrasi, sementara waktu satu tahun sudah habis. Kalau tidak dibujuk oleh ibunya, ia nyaris tidak mau kembali ke istana.

Kekuatiran Toni benar-benar terjadi. Ketika sampai di istana, ia kaget melihat begitu banyak tanaman hasil semaian pemuda-pemuda lain. Toni menjadi semakin minder dan sedih. Raja berkeliling memeriksa satu persatu tanaman yang ada. "Hey kamu yang bersembunyi di belakang, kemarilah." Sambil menenteng pot kosong, Toni maju ke depan. Banyak orang yang menertawakanmya.

Di luar dugaan, raja membungkuk dan memberi hormat kepada Toni seraya berkata, "satu tahun lalu saya memberi kalian masing-masing sebutir benih kering yang sama sekali tidak mungkin bisa tumbuh. Hari ini bermacam-macam tanaman dihadirkan di sini. Di antara kalian semua, hanya Toni satu-satunya yang jujur dan berani datang membawa pot kosongnya dan siap menerima celaan. Kualitas seperti inilah yang menunjukkan kemuliaan hati seseorang."

Toni yang terpilih menjadi raja baru

Puppies for SALE

Seorang petani berencana untuk menjual beberapa ekor anak anjing miliknya. Ia membuat sebuah iklan untuk itu dan memasangnya di tepi halaman rumahnya. Saat ia sedang memasang iklannya, ia merasakan ada yang menarik-narik bajunya. Terkejut, ia menoleh dan melihat seorang anak kecil.


"Tuan, " katanya, "Saya ingin membeli salah satu anak anjing Anda."
"Yah," kata petani itu, sambil mengusap keringat dari bagian belakang lehernya, "anak anjing ini dari induk yang bagus dan karena itu harganya lumayan."
Anak itu menunduk sejenak. Kemudian merogoh koceknya, ia mengeluarkan sejumlah uang dan menyodorkannya kepada si petani. "Saya punya tiga puluh sembilan sen. Apakah itu cukup untuk sekadar melihat-lihat dulu?."
"Tentu," kata petani itu.
Kemudian ia bersuit, "ayo kemari, Dolly!" dia berseru.
Keluar dari rumah anjing dan berlari menuruni jalan, Dolly menghampiri diikuti oleh empat ekor anjing kecil. Anak kecil itu menekan wajahnya ke pagar. Matanya menari-nari dengan gembira.

Ketika anjing-anjing itu berlarian di sekitar pagar, anak kecil itu melihat seekor yang lain bergerak-gerak di dalam rumah anjing. Perlahan-lahan, anak anjing kecil itu juga keluar, tetapi yang satu ini agak lebih kecil dibanding yang lainnya. Anak anjing kerdil itu dengan sedikit canggung mulai terpincang-pincang ikut menghampiri yang lain, seperti berusaha untuk mengejar ketinggalan ....


"Saya ingin yang itu," kata anak kecil itu sambil menunjuk ke arah si kerdil.
Petani itu berlutut di samping anak itu dan berkata, "Nak, Kamu tidak akan ingin yang itu karena dia tidak akan pernah bisa berlari dan bermain bersamamu seperti anjing-anjing yang lain"

Anak kecil itu mundur dari pagar, meraih ke bawah, dan mulai menggulung salah satu kaki celana panjangnya. Ia memperlihatkan semacam penahan dari besi di sepanjang kedua sisi kakinya dan tersambung ke sepatu khusus yang dikenakannya.

Sambil menatap petani itu, ia berkata "Anda lihat Pak, saya sendiri juga tidak bisa berlari dengan baik, dan anak anjing itu akan membutuhkan seseorang yang mengerti dirinya."

Dari Pandai Besi Sampai Bulan

Ada seorang pandai besi. Suatu waktu ia mengeluh: "... Saya merasa tidak nyaman, pekerjaan saya ini terlalu panas. Saya ingin menjadi batu di gunung, di sana pasti dingin, karena banyak angin dan pohon-pohon yang memberikan teduh." Seorang bijak yang sakti mendengar keluhan itu dan menjawab: "Pergilah kamu, menjadi batu." Lalu dalam sekejab ia berubah menjadi batu, berada tinggi di sisi gunung. Kebetulan seorang tukang batu melewatinya, dan ketika ia melihat batu yang tadinya adalah si pandai besi, ia gembira karena telah menemukan batu yang sesuai keinginannya. Dengan alatnya, ia mulai memotong batu itu. Batu itu berteriak: "sakit! Saya tidak ingin menjadi batu lagi. Seorang pemotong batu, ya aku ingin menjadi itu saja. Pasti lebih menyenangkan" Orang bijak itu menghiburnya dan berkata, "Jadilah pemotong batu." Dengan demikian ia menjadi seorang pemotong batu, dan saat ia pergi mencari batu yang cocok, ia mulai merasa lelah, dan kakinya sakit. Ia merintih, "Saya tidak ingin memotong batu lagi. Saya ingin jadi matahari. Pasti akan menyenangkan." Orang bijak menjawab, "Jadilah matahari." Dan dia menjadi matahari. Tapi tentu saja menjadi matahari lebih panas dari pandai besi, dari batu, dari pemotong batu, dan ia mengeluh, "Saya tidak suka ini, saya akan menjadi bulan saja.. sepertinya dingin." Itulah yang diucapkan orang bijak lagi, "Jadilah bulan." Dan dia menjadi bulan. "Tetap saja panas," gumamnya, "cahaya dari matahari terus menyinari saya. Saya tidak mau menjadi bulan. Saya akan menjadi pandai besi lagi saja. Sepertinya, itu adalah kehidupan yang paling pas." Tapi orang bijak menjawab, "Saya sudah bosan dengan Kamu yang berubah-ubah terus. Kamu ingin menjadi bulan, maka tetaplah Kamu menjadi bulan." Demikianlah ia tetap menjadi bulan di atas sana sampai selama-lamanya.

Bopsy, si Pemadam Kebakaran Cilik

Seorang ibu berusia 26 tahun menatap putranya yang sedang sekarat karena leukemia akut. Meski hatinya dipenuhi dengan kesedihan, ia berusaha untuk tabah. Sebagaimana setiap orang tua, ia ingin anaknya untuk tumbuh dan mencapai impian dan cita-citanya. Namun kini sepertinya tidak mungkin lagi, leukemia sedang menguji mereka.

Tapi ia masih ingin mimpi anaknya menjadi kenyataan. Dia memegang tangan anaknya dan bertanya, "Bopsy sayang, apakah Kamu pernah berpikir tentang ingin menjadi apa Kamu setelah besar nanti?"

"Ma, aku selalu ingin menjadi petugas pemadam kebakaran kalau saya sudah besar." Si ibu tersenyum kembali dan berkata, "Mari kita coba apakah kita dapat membuat keinginanmu menjadi kenyataan."

Kemudian ia pergi ke kantor pemadam kebakaran di kota, di mana dia bertemu seorang petugas pemadam kebakaran bernama Bob. Dia menjelaskan keinginan terakhir anaknya kepada Bob dan bertanya apakah memungkinan bagi putera 6 tahunnya itu untuk ikut berkeliling di sekitar dengan mobil pemadam kebakaran.

Bob berkata, "Coba, kita bisa lebih baik dari itu. Kalau hari Rabu pukul tujuh pagi Ibu dan Bopsy bersiap, kami akan membuat dia menjadi petugas pemadam kebakaran kehormatan untuk sepanjang hari. Dia bisa ikut ke stasiun pemadam kebakaran, makan bersama kami, pergi keluar menanggapi panggilan kebakaran, semuanya." Dan jika Ibu memberitahu kami ukuran badannya, kami akan buatkan seragam pasukan pemadam kebakaran sungguhan untuknya, dengan topi kebakaran sungguhan - bukan mainan - dengan emblem Kantor Pemadam Kebakaran di atasnya, jas hujan kuning seperti yang kami pakai dan sepatu bot karet. Itu semua diproduksi di sini, jadi tidak sulit untuk memperoleh semua itu. "

Hari Rabu pagi, Bob menjemput Bopsy, memakaikan seragam dan perlengkapan pemadam kebakaran kepadanya, dan menuntunnya dari ranjang rumah sakit ke mobil pemadam kebakaran yang sudah menunggu. Bopsy ikut duduk di belakang kemudi dan turut menyetir mobil kembali ke stasiun pemadam kebakaran. Dia merasa seperti di surga.

Ada tiga panggilan kebakaran di hari itu dan Bopsy ikut serta pada ketiga panggilan itu. Dia naik mobil pemadam kebakaran yang berbeda-beda, mobil paramedis, dan bahkan mobil kepala pasukan pemadam kebakaran itu. Dia juga disorot kamera video untuk program berita lokal.

Memiliki impian yang menjadi kenyataan, dengan semua cinta dan perhatian yang dicurahkan kepadanya, Bopsy sangat tersentuh dan ia mampu hidup tiga bulan lebih lama dari perkiraan para dokter.

Suatu malam semua tanda-tanda vitalnya mulai turun drastis dan kepala perawat mulai memanggil anggota keluarga ke rumah sakit. Lalu ia teringat Bopsy pernah menghabiskan satu hari sebagai petugas pemadam kebakaran, sehingga ia juga segera menghubungi kepala pemadam kebakaran dan bertanya apakah bisa untuk mengirim seorang petugas pemadam kebakaran, berseragam lengkap, ke rumah sakit untuk menemani Bopsy.

Kepala pemadam kebakaran menjawab, "Kita bisa lebih baik dari itu. Kami akan ke sana dalam lima menit. Maukah Anda membantu saya? Bila Anda mendengar dan melihat sirene, tolong Anda umumkan lewat pengeras suara bahwa bukan ada kebakaran, hanya ada pemadam kebakaran yang datang untuk melihat salah satu anggota terbaiknya sekali lagi. Lalu bisakah Anda membuka jendela kamarnya? "

Sekitar lima menit kemudian sebuah mobil pemadam kebakaran tiba di rumah sakit, menjulurkan tangganya ke jendela kamar Bopsy di lantai tiga yang sudah terbuka, dan lima orang petugas pemadam kebakaran naik tangga ke kamar Bopsy itu. Dengan seijin ibunya, mereka memeluk Bopsy dan mengatakan kepadanya betapa mereka mencintainya. Dengan nafas terakhirnya, Bopsy memandang kepala pasukan pemadam kebakaran dan berkata, "Pak, saya benar-benar seorang pemadam kebakaran sekarang?" "Ya Bopsy, Kamu seorang pemadam kebakaran sekarang," kata sang kepala pemadam kebakaran. Dengan kata-kata itu, Bopsy tersenyum dan menutup matanya. Dia meninggal dunia malam itu.

Sunday, February 26, 2012

Words of Virtue

Budi orang tua amatlah besar, seperti matahari yang bersinar terang
Ada dua hal yang tidak dapat ditunda di dunia ini, berbakti kepada orang tua, dan berbuat kebajikan
Anak yang berbakti kepada orang tua adalah anak yang beruntung
Berbakti kepada orang tua, berarti tidak membuat mereka cemas

Saturday, February 25, 2012

Kekuatan Lidah

Lidah memegang kekuatan  hidup dan mati. Satu kata yang menggembirakan untuk seseorang yang sedang berada di titik terendah, bisa mengangkat dan membantunya keluar dari permasalahan hidupnya. Namun Satu saja kata yang merusak untuk seseorang yang sedang down, bisa menjadi alat untuk membunuhnya

Hati-hati dengan apa yang Anda katakan. Kekuatan kata-kata kadang-kadang sulit untuk dimengerti, bahwa kata-kata yang baik bisa berdampak yang sedemikian mengagumkan. Sebaliknya, siapapun juga bisa saja mengeluarkan kata-kata yang cenderung merampok semangat seseorang.
Luar biasalah orang yang bisa menyemangati orang lain dalam melewati kesulitannya..

Mangkuk Kayu

Seorang kakek tua tinggal bersama anaknya, menantunya, dan cucunya yang berusia empat tahun. Tangan orang tua itu sudah gemetar, penglihatannya sudah kabur, dan langkah kakinya sudah tersendat-sendat. 
Keluarga itu tengah makan malam ketika si kakek, karena tangannya yang gemetar dan pandangan yang kabur, agak kesulitan untuk makan. Kacang berguling dari sendoknya ke lantai. Ketika dia memegang gelas susu sering tumpah di taplak meja. Hal ini sudah berulang kali terjadi dan anggota keluarga yang lain menjadi terganggu karenanya. Mereka sudah muak dengan susu yang tumpah, makanan mengotori lantai, dan berisik. Mereka lalu menyiapkan sebuah meja kecil di sudut agar si kakek makan sendirian saja di sana sementara anggota keluarga lainnya menikmati makan malam di meja makan. Karena sudah beberapa kali si kakek memecahkan mangkuknya, makanannya juga dihidangkan menggunakan mangkuk kayu. Kadang-kadang ketika pasangan itu melirik ke arah si kakek yang sedang makan sendirian, terlihat sedang menitikkan air mata. Si bocah kecil hanya diam menyaksikan semuanya.

Suatu malam sebelum makan malam, sang ayah melihat anaknya bermain dengan potongan-potongan kayu di lantai. Dia bertanya kepada anaknya, "kamu sedang apa Nak?" Anak itu menjawab, "Oh, aku sedang membuat mangkuk kecil untuk Ayah dan Ibu ketika aku dewasa nanti." Anak itu tersenyum dan kembali sibuk dengan mangkuk buatannya. Jawaban polos bocah itu begitu mengganggu pikirannya, dan air mata mulai mengalir. Meskipun tidak ada kata diucapkan, mereka berdua tahu apa yang harus dilakukan. Malam itu si ayah memegang tangan kakek dan dengan lembut membawanya kembali ke meja keluarga.

Selama sisa hari-harinya, ia makan di meja yang sama dengan keluarganya lagi. Dan mereka pun sudah tidak merasa terganggu ketika garpu jatuh, susu tumpah, atau taplak meja yang kotor.

Anak-anak sangat peka. Mata mereka mengamati, telinga mereka mendengarkan, dan pikiran mereka memproses pesan-pesan mereka tangkap. Jika mereka melihat kita dengan sabar menata suasana rumah tangga yang bahagia bagi anggota keluarga, mereka kemudian akan meniru sikap yang sama untuk sepanjang hidup mereka. Orang tua yang bijaksana menyadari bahwa setiap hari masa depan anak mereka sedang terbentuk.

>>> Info gadget-gadget keren 
>>> Gambar animasi lucu untuk Display Pic di BBM kamu

Life Still Has A Meaning

Life Still Has A Meaning


If there is a future there is time for mending-
Time to see your troubles coming to an ending.

Life is never hopeless however great your sorrow-
If you're looking forward to a new tomorrow.

If there is time for wishing then there is time for hoping-
When through doubt and darkness you are blindly groping.

Though the heart be heavy and hurt you may be feeling-
If there is time for praying there is time for healing.

So if through your window there is a new day breaking-
Thank God for the promise, though mind and soul be aching,

If with harvest over there is grain enough for gleaning-
There is a new tomorrow and life still has meaning.
 


~ Author unknown~

Quiz Kuis

Ikuti kuis ini:
1. Sebutkan lima orang terkaya di dunia.
2. Sebutkan lima pemenang piala Heisman terakhir.
3. Sebutkan lima pemenang terakhir dari kontes Miss America.
4. Nama sepuluh orang yang telah memenangkan Nobel atau Pulitzer Prize.
5. Sebutkan setengah lusin pemenang terakhir Academy Award untuk aktris & aktor terbaik.
6. Nama senilai dekade lalu dari pemenang World Series.

Bisakah Anda menjawab semuanya?

Berikut kuis yang lain. Lihat bagaimana jawabanAnda untuk kuis yang satu ini:
1. Sebutkan nama beberapa guru yang berkesan selama Anda sekolah.
2. Nama tiga teman yang telah membantu Anda melalui masa sulit.
3. Nama lima orang yang telah mengajarkan Anda sesuatu yang berharga.
4. Pikirkan beberapa orang yang telah membuat Anda merasa dihargai dan istimewa.

Belum tentu kita bisa menjawab kuis pertama, meskipun jawabannya adalah mereka-mereka  yang begitu terkenal karena berprestasi di dunia.
Tidak demikian dengan kuis kedua, kita semua tidak akan kesulitan untuk menjawab kuis kedua.

Orang-orang yang membuat perbedaan dalam hidup kita, tidak perlu orang-orang yang hebat, banyak uang, atau memenangkan berbagai penghargaan. Sederhana saja, mereka hanyalah orang-orang yang peduli pada kita.

Words of Virtue

Orang bijaksana tidak bertindak curang baik untuk kepentingan sendiri maupun orang lain. Ia tidak menginginkan kekayaan atau kekuasaan. Ia pun tidak menginginkan kesuksesan dengan cara yang salah. Sesungguhnyalah ia orang yang berbudi, adil, dan bijaksana.

Friday, February 24, 2012

Kita Semua Berharga

Seorang pembicara terkenal dalam sebuah seminar mengambil selembar uang seratusribuan dan mengangkatnya tinggi-tinggi sambil bertanya kepada para peserta seminarnya, "Siapa yang ingin uang seratus ribu ini?"

Tangan-tangan mulai mengacung ke atas.

Dia berkata, "Saya akan memberikan ini uang ini kepada salah satu dari Anda, tapi pertama-tama, biarkan saya melakukan ini." Dia meremas-remas uang itu sampai kumal.

Dia kemudian bertanya, "Siapa yang masih menginginkannya?"

Tangan-tangan tetap mengacung ke atas.

"Yah," jawabnya, "Bagaimana jika saya melakukan ini?" Dan ia menjatuhkan uang itu di lantai dan mulai menginjak-injaknya dengan sepatunya.

Dia memungutnya, sekarang uang itu benar-benar kumal dan kotor. "Sekarang ada yang masih menginginkannya?"

Masih juga tangan-tangan mengacung ke atas.

Teman-teman sekalian, kita semua telah belajar pelajaran yang sangat berharga Tak peduli apa yang saya lakukan dengan uang ini, Anda masih menginginkannya karena nilai uang itu tetap tidak berkurang.. masih bernilai Rp100,000.

Sering kali dalam hidup kita, kita terjatuh, menjadi kumal dan kotor, karena keputusan yang kita buat maupun keadaan yang datang menimpa. Kita merasa seolah-olah diri kita menjadi begitu tidak berharga. Tapi sesungguhnya apa pun yang telah terjadi atau apa pun yang akan terjadi, kita tidak akan pernah kehilangan nilai kita. Kita semua berharga - Jangan pernah lupakan itu!

Memahami dan Menghargai Kebaikan Orang Tua

1. Anak sering tidak mengerti orang tuanya selalu memuji anaknya di depan saudaranya, tanpa sepengetahuannya
2. Anak sering tidak mengerti bahwa semua yang di lakukan orang tuanya hanya untuk kebaikan masa depan anak
3. Anak sering tidak mengerti bahwa orang tuanya telah menjalani kehidupan yang lebih keras dibanding anak
4. Anak sering tidak mengerti bahwa di setiap doa dan harapan orang tua nama anak selalu di ingat dan disebut
5. Orang tua jarang sekali memberitahukan mengenai pengorbanannya selama melahirkan anda
6. Orang tua telah mempersiapkan  warisan terbaik (tidak selalu harta) untuk anaknya, hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menyerahkan
7. Orang tua tidak rela melihat anaknya hidup bersusah-susah di tempat orang lain.
8. Anak tidak mengerti setiap kali ia membentak, hati orang tua akan bergetar dan menyebabkan umurnya lebih pendek

Words of Virtue

Pikiran itu liar, sulit diterka, bergerak cepat, mengembara semaunya. Mengendalikannya adalah baik. Pikiran yang terkendali akan membawa kebahagiaan.
Tenang dalam berpikir, tenang dalam berucap, dan tenang dalam berbuat. Ia yang mengerti benar berarti telah terbebas, damai, dan berimbang.

BERKAT TUHAN

Seorang pemuda tengah mempersiapkan kelulusan kuliahnya. Sudah berbulan-bulan ia menginginkan sebuah mobil keren yang dipajang showroom itu. Tahu bahwa ayahnya mampu membelinya, dia menceritakan
keinginannya kepada ayahnya.

Menjelang hari wisuda yang semakin dekat, anak muda itu menunggu tanda-tanda bahwa ayahnya telah membelikan mobil impiannya. Akhirnya, pada hari kelulusannya sang ayah memanggilnya ke ruangan pribadinya. Ayahnya mengatakan kepadanya betapa bangganya ia untuk memiliki seorang putera yang baik, dan betapa ia mencintainya. Dia menyerahkan kepada anaknya sebungkus kado yang terbungkus indah.

Penasaran namun agak kecewa, anak muda itu membuka kotak itu dan menemukan sebuah Kitab Suci yang bersampul kulit. Dengan marah, ia mengangkat suaranya pada ayahnya dan berkata, "Dengan semua uang Ayah, Ayah hanya memberi saya sebuah Kitab Suci"? Ia pun menyerbu keluar rumah, meninggalkan ayahnya dan Kitab Suci hadiahnya.

Beberapa tahun berlalu sejak kejadian itu, dan pemuda itu sudah berhasil dalam bisnisnya. Dia memiliki rumah yang indah dan keluarga yang luar biasa. Ia teringat akan ayahnya yang pasti sudah tua, dan berpikir untuk mengunjunginya. Ia sudah meninggalkan ayahnya sejak hari wisuda. Namun sebelum ia bisa mengatur jadwal untuk mengunjungi ayahnya, ia menerima kabar bahwa ayahnya meninggal dunia, dan menghendaki semua harta miliknya untuk anaknya. Ia diminta segera pulang ke rumah ayahnya untuk mengurus segala hal penting yang diperlukan.

Ketika tiba di rumah ayahnya, ia sedih dan tiba-tiba penyesalan memenuhi hatinya. Ia mulai mencari surat-surat penting ayahnya dan menemukan Kitab Suci hadiah dari ayahnya. Masih baru sama seperti ketika ia meninggalkannya beberapa tahun yang lalu. Dengan mata yang mulai berkaca-kaca, ia membuka Kitab Suci itu, halaman demi halaman hingga tiba-tiba sebuah kunci terjatuh dari sebuah amplop yang terselip di sampul belakang Kitab Suci itu. Di kunci itu tergantung label nama showroom mobil, showroom yang sama tempat mobil impiannya dipajang. Pada label di kunci itu tertera pula tanggal kelulusannya, dan kata-kata ... DIBAYAR TUNAI.

Berapa kali kita melewatkan berkat dan karunia Tuhan karena mereka tidak dikemas seperti yang kita harapkan?

Thursday, February 23, 2012

Jendela

Dua orang pria, keduanya sakit parah, menempati kamar rumah sakit yang sama. Pria yang satu bisa duduk di tempat tidurnya selama satu jam sehari untuk mengeringkan cairan dari paru-parunya, tempat tidurnya di samping satu-satunya jendela di kamar itu. Pria yang satunya lagi hanya bisa berbaring di tempat tidurnya.

Mereka saling mengobrol bersama selama berjam-jam. Mereka berbicara tentang istri mereka dan keluarga, rumah mereka, pekerjaan mereka, keterlibatan mereka dalam pelayanan militer, di mana mereka telah berlibur. Dan setiap sore ketika pria di ranjang di samping jendela bisa duduk, dia akan mengisi waktu dengan menjelaskan kepada rekan sekamarnya semua hal yang bisa ia lihat di luar jendela.

Jendelanya menghadap ke taman dengan danau yang indah. Pria yang bisa duduk di samping jendela menceritakan bagaimana bebek dan angsa bermain di kolam,  anak-anak bermain model perahu layar mereka. Pasangan muda berjalan bergandengan tangan dikelilingi bunga-bunga. Pohon besar tua menghiasi pemandangan, dan keindahan kota bisa terlihat di kejauhan. Sambil si pria di dekat jendela menggambarkan semua ini secara rinci, pria yang lain di sisi lain ruangan menutup mata dan membayangkan pemandangan yang indah.

Suatu sore yang cerah, pria di dekat jendela menggambarkan sebuah parade yang lewat. Meskipun pria yang satunya tidak bisa melihat langsung, ia bisa melihat dengan mata batinnya sebagaimana dilukiskan melalui kata-kata oleh pria di dekat jendela. Tanpa diduga, perasaan iri mulai merasukinya: Mengapa hanya dia yang boleh bersenang melihat semuanya, sementara aku tidak pernah bisa melihat apapun? Tampaknya tidak adil. Mulanya ia merasa malu, tetapi seiring hari-hari berlalu dan ia semakin menginginkan pemandangan di luar sana, rasa irinya semakin berubah menjadi kebencian. Dia mulai melamun dan mendapati dirinya tidak bisa tidur. Ia ingin bisa berada di samping jendela itu, dan pikiran seperti itu sekarang mengendalikan dirinya.

Pada suatu malam, saat ia berbaring menatap langit-langit, pria dekat jendela mulai terbatuk-batuk. Dia tersedak cairan dalam paru-parunya. Pria di sisi lain ruangan menyaksikan bagaimana rekan sekamarnya yang di dekat jendela sedang berjuang mencari-cari tombol untuk meminta bantuan. Hanya berdiam diri di tempat tidurnya, ia tidak kunjung bergerak, tidak menekan tombol daruratnya untuk segera memanggil perawat untuk menolong rekannya. Dalam waktu kurang dari lima menit, suara batuk dan tersedak berhenti, bersama dengan suara nafas. Yang ada hanya ada keheningan.

Keesokan paginya, perawat datang membawa air untuk mandi mereka. Ketika ia mendapati tubuh tak bernyawa pria yang di dekat jendela, ia terkejut dan segera memanggil petugas rumah untuk memeriksa dan memindahkan jasadnya. Segera setelah semua selesai, pria yang sekarang tinggal seorang itu meminta agar  bisa dipindahkan ke dekat jendela. Dengan senang hati si perawat memindahkan tempat tidurnya, dan setelah memastikan pasiennya nyaman, dia pun meninggalkannya sendirian.

Perlahan-lahan, sambil menahan rasa sakit, ia menyandarkan dirinya pada satu siku untuk melihat ke luar untuk pertama kalinya, dan ternyata ia mendapati dirinya hanya melihat sebuah dinding kosong.

Mencari kebahagiaan adalah masalah pilihan. Sikap positif yang secara sadar kita pilih untuk kita tunjukkan. Bukan seperti hadiah yang dikirim ke depan pintu rumah kita setiap pagi, juga tidak melalui jendela. Dan saya yakin bahwa keadaan-keadaan kita hanya sebagian kecil dari banyak hal lain yang bisa membuat kita bahagia.

Mencari kebahagiaan adalah sebuah perjalanan ke dalam. Pikiran kita seperti program, menunggu kode yang akan menentukan perilaku. Seperti brankas bank yang menunggu deposito kita. Jika kita secara teratur menyetor pikiran positif, yang mendorong dan meringankan, jika kita terus menggigit bibir kita sebelum kita mulai menggerutu dan mengeluh, jika kita segera menyingkirkan pikiran-pikiran yang mulai terasa tidak membangun, kita akan menemukan bahwa ada banyak hal untuk disyukuri.

Master Cheng Yen

  • Bekerjalah dengan ikhlas, terima hasilnya dengan sukacita. Karena semakin banyak pekerjaan yang diselesaikan, sebanyak itu pula kemampuan yang diperoleh.
  • Kalau kita melihat, mendengar, dan bekerja dengan sepenuh hati, hidup kita akan penuh manfaat.
  • Orang yang memanfaatkan waktu dengan baik, waktunya berharga seperti intan berlian. Orang yang tidak menggunakan waktu dengan baik, waktunya tidak berharga seperti lumpur.
  • Setiap kebajikan yang ditanam di masa kini, akan menjadi buah kebaikan yang kita petik di hari esok.
  • Barang siapa yang memakan nasi, dia yang merasa kenyang. Barang siapa yang mengerjakan, dia yang mendapat manfaat.
  • Semakin giat bekerja, semakin banyak berkat yang diperoleh. Semakin sedikit bekerja, semakin banyak kesempatan yang hilang. Orang malas adalah orang yang paling miskin.
  • Jika hati tidak mantap, dan pikiran tidak berkonsentrasi, kesuksesan tidak akan diraih.
  • Orang yang punya sepasang tangan yang sehat, tapi tidak melakukan apa-apa, sama dengan orang yang tidak mempunyai tangan.

Words of Virtue

Jangan terlena dalam kelengahan dan kesenangan-kesenangan dunia. Makin bertambahlah kemuliaan orang yang senantiasa hidup penuh dengan semangat, waspada, betindak bijaksana, mampu mengendalikan diri, menempuh kehidupan yang benar, dan penuh kesadaran.

Wednesday, February 22, 2012

Keledai yang Bijak


Suatu hari seekor keledai jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis pilu berjam-jam sementara si petani pemiliknya mencoba untuk mencari tahu bagaimana cara untuk mengeluarkannya. Akhirnya ia memutuskan untuk mengubur keledai itu saja karena hewan itu sudah tua dan sumur itu juga kering. Petani itu meminta tetangganya untuk datang dan membantunya menutupi sumur. Mereka semua meraih sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.
Pada awalnya, ketika si keledai menyadari apa yang terjadi ia menangis dengan begitu memilukan. Namun kemudian, ia mulai tenang dan tampak bahagia. Beberapa sekop tanah kemudian, petani itu melihat ke dalam sumur untuk melihat apa yang terjadi dan takjub akan apa yang dilihatnya. Dengan setiap sekop tanah yang menimpa punggungnya, keledai itu mengibas-ngibaskan tubuhnya untuk menyingkirkan tanah di tubuhnya dan mulai menaiki tumpukan tanah yang berjatuhan di kakinya.
Seiring orang-orang terus menyekopkan tanah menimpa tubuhnya, keledai itu terus mengibaskan tanah dan menaikkan tubuhnya ke atas. Tak lama kemudian, keledai itu pun sudah bisa melangkah ke tepi sumur dan keluar.

Pesan moral dari kisah ini adalah: Kehidupan akan senantiasa menyekop kotoran menimpa kita. Trik untuk keluar dari sumur adalah dengan mengibaskan tanah itu dan mengangkat tubuh kita ke atas. Melalui penerapan kebijaksanaan setiap kesulitan dapat diubah menjadi batu loncatan. Cara untuk keluar dari sumur terdalam adalah dengan tidak pernah menyerah tapi dengan bergerak dan mengambil sebuah langkah maju.

Segala sesuatu yang terjadi pada kita, tidaklah sepenting bagaimana cara kita menyikapinya. Iya kan?

Kebenaran Moral

Kebenaran moral meliputi tindakan yang benar dalam tingkah laku seseorang. Ketika menjunjung tinggi nilai kebenaran, seseorang harus tidak menomorsatukan "diri"nya, tidak menginginkan keuntungan, demi moralitas. Menurut Konfusius, jika kita mendahulukan dan memegang teguh kebenaran moral, maka kita menjaga kesucian jiwa kita dan juga membawa kebahagiaan bagi lingkungan di sekitar kita.

Words of Virtue

Kebencian tidak dapat dipadamkan dengan kebencian. Hanya sikap yang tidak membenci yang dapat mengakhirinya. Inilah hukum yang abadi.

10 Pengingat dalam Melewati Hari-harimu

1. Doa bukanlah "ban serep" yang dapat kamu keluarkan ketika dalam masalah, tapi "kemudi" yang menunjukkan arah yang tepat.

2. Kenapa kaca depan mobil sangat besar dan kaca spion begitu kecil?
Karena masa lalu kita tidak sepenting masa depan kita.
Jadi, pandanglah ke depan dan majulah.

3. Pertemanan itu seperti sebuah buku.
Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membakarnya, tapi butuh waktu tahunan untuk menulisnya.

4. Semua hal dalam hidup adalah sementara.
Jika berlangsung baik, nikmatilah, karena tidak akan bertahan selamanya.
Jika berlangsung buruk, jangan khawatir, karena juga tidak akan bertahan lama.

5. Teman lama adalah emas!
Teman baru adalah berlian!
Jika kamu mendapat sebuah berlian, jangan lupakan emas! Karena untuk mempertahankan sebuah berlian, kamu selalu memerlukan dasar emas.

6. Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata " Tenang sayang, itu hanyalah belokan, bukan akhir!

7. Ketika Tuhan memecahkan masalahmu, kamu memiliki kepercayaan pada kemampuanNya; ketika Tuhan tidak memecahkan masalahmu, Dia memiliki kepercayaan pada kemampuanmu.

8. Seorang buta bertanya pada Tuhan : "Apakah ada yang lebih buruk daripada kehilangan penglihatan mata?"
Tuhan menjawab : "Ya ada!, kehilangan visimu dan kepesimisan yg ada dlm diri seseorang!!"

9. Ketika kamu berdoa untuk orang lain, Tuhan mendengarkanmu dan memberkati mereka, dan terkadang, ketika kamu aman dan happy, ingat bahwa seseorang telah mendoakanmu.

10. Khawatir tidak akan menghilangkan masalah besok, hanya akan menghilangkan kedamaian hari ini

Tuesday, February 21, 2012

Words of Virtue

Tidak menghina, tidak menyakiti, berpegang pada moral dan etika, sederhana, memusatkan pikiran pada hal-hal yang mulia. Setiap perbuatan didahului oleh pikiran. Maka bila seseorang berbicara atau bertindak dengan pikiran yang kotor, penderitaan pun akan mengikuti, seperti roda pedati mengikuti jejak kaki lembu yang menariknya.

Hakekat dan Tujuan Hidup

Sekali waktu sebuah lilin kecil berdiri di sebuah ruangan penuh dengan lilin lainnya, kebanyakan dari mereka jauh lebih besar dan jauh lebih indah dari dia. Beberapa penuh hiasan dan tidak ada yang sederhana, seperti dia. Ada yang putih, ada yang biru, ada yang merah muda, dan ada yang hijau. Dia tidak tahu mengapa ia ada di sana, dan lilin-lilin lain membuatnya merasa amat kecil dan tidak dihiraukan.

Ketika matahari terbenam dan ruangan mulai gelap, ia melihat seorang pria besar berjalan ke arahnya dengan korek api yang menyala. Dia tiba-tiba menyadari bahwa orang itu akan mengambil dan membakarnya. "Tidak, tidak!" dia menangis, "Aaaaagghhh Jangan membakar saya,! Tolong!" Tapi ia tahu bahwa orang itu tidak akan mendengarnya dan ia pun bersiap untuk rasa sakit yang pasti akan mengikuti.

Terkejut karena ruangan mulai diisi dengan cahaya. Dia bertanya-tanya dari mana asalnya karena korek api yang dipegang orang itu telah padam. Alangkah senangnya ketika ia menyadari bahwa cahaya itu datang dari dirinya sendiri.

Lalu orang itu menyalakan lagi korek apinya, dan satu per satu menyalakan lilin lain di ruangan itu. Masing-masing memberikan cahaya yang sama yang menyala padanya.

Selama beberapa jam berikutnya, ia memperhatikan bahwa, perlahan-lahan, tubuhnya mulai meleleh. Dia menyadari bahwa dia akan segera mati. Dengan kesadaran ini timbul perasaan atas mengapa ia diciptakan. "Mungkin tujuan saya di dunia adalah untuk memberikan cahaya sampai aku mati." Dan itulah apa yang dilakukannya. Tuhan menciptakan Anda dan saya untuk menghasilkan cahaya dalam dunia gelap.

Seperti sang lilin kecil itu, tujuan keberadaan kita semua sama, untuk menerangi dunia yang sama, dan dapat menghasilkan jumlah cahaya yang sama, tidak peduli seberapa kecil kita atau warna apa kita. Tapi kita tidak bisa menghasilkan cahaya sendiri sampai kita menerimanya dari sumber luar. Sumber yang adalah Tuhan, terang dunia.

Dongeng tentang Pot yang Retak

Sebuah pot memiliki retakan di dalamnya sedangkan pot yang lain adalah sempurna dan selalu menampung air dengan penuh. Pada akhir perjalanan panjang dari sungai ke rumah, pot yang retak selalu tiba dengan hanya setengah penuh.

Selama dua tahun, hal ini berlangsung setiap hari, wanita pemilik dua pot itu selalu membawa pulang hanya satu dan setengah pot air. Tentu saja, pot yang sempurna bangga dengan pencapaiannya dan pot yang retak yang malang itu malu dengan ketidaksempurnaannya sendiri, karena ia hanya bisa memenuhi setengah dari tujuan keberadaannya.

Suatu hari, pot retak itu berbicara kepada pemilliknya. "Saya malu pada diri sendiri, karena ada celah retakan di sisi saya ini maka menyebabkan air bocor keluar sepanjang perjalanan kembali ke rumahmu." Wanita tua itu tersenyum, "Apakah kamu memperhatikan bahwa di sepanjang jalan dari sungai ke rumah ditumbuhi bunga-bunga di sisi di mana saya menentengmu, tetapi tidak pada sisi yang lain?

Itu karena aku selalu tahu tentang cacat kamu, jadi saya menanam bibit-bibit bunga di sepanjang satu sisi jalan, sehingga setiap hari saya membawamu dari sungai, kamu menyirami mereka. ""Selama dua tahun ini saya jadi bisa memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja. Tanpa ada kamu sebagaimana adanya, tidak akan ada keindahan yang menghiasi rumah. "

Setiap dari kita memiliki cacat yang unik...

Tapi retak-retak dan kelemahan kita masing-masing yang telah membuat hidup kita bersama menjadi amat menarik dan bermanfaat. Anda hanya perlu menerima setiap orang sebagaimana adanya mereka dan mencari kebaikan di dalamnya.


>>> Info gadget-gadget keren 
>>> Gambar animasi lucu untuk Display Pic di BBM kamu

Mari Berbakti

Sepuluh kebaikan seorang ibu bagi anaknya

  1. Kebaikan dalam memberikan perlindungan selama sang anak berada di dalam kandungannya.
  2. Kebaikan dalam menanggung pernderitaan selama kehamilan.
  3. Kebaikan dalam melupakan semua penderitaan ketika sang anak telah dilahirkan.
  4. Kebaikan karena memakan bagian yang pahit bagi dirinya dan menyimpan bagian yang manis bagi anaknya.
  5. Kebaikan karena memindahkan anaknya ke tempat yang kering dan membiarkan dirinya sendiri di tempat yang basah.
  6. Kebaikan karena menyusui, memberikan makanan, dan membesarkan anaknya.
  7. Kebaikan karena membersihkan anaknya.
  8. Kebaikan karena selalu memikirkan keselamatan anaknya.
  9. Kebaikan karena kasih sayang dan pengabdiannya kepada anaknya.
  10. Kebaikan karena rasa iba dan simpati yang dalam kepada anaknya.

Kebaikan dan kebajikan orang tua sungguh luas dan tidak terbatas. Jika seseorang berbuat kesalahan dengan tidak berbakti, maka alangkah sulitnya membayar kembali kebaikan itu. Ingatlah selalu hal ini sepanjang hidup kita dengan pertama-tama menjadi orang yang berbakti kepada orangtua. Jika kita mampu hidup dengan sikap yang baik dan benar kepada orang tua kita, maka niscaya keharmonisan kehidupan kita di lingkungan yang lebih luas akan ditopang oleh fondasi yang kokoh.
Menabur kebaikan akan menuai kebahagiaan.