WISH FEMI HERBS

WISH FEMI HERBS

Tuesday, April 3, 2012

Kupu-Kupu dan Kepompongnya

Seseorang memungut sebuah kepompong. Ia membawanya pulang ke rumahnya, supaya bisa mengamatinya menetaskan kupu-kupu. Suatu hari, tampak retakan kecil, dan ia tetap duduk di sana, mengamatinya berjam-jam, ketika kupu-kupu di dalam kepompong itu berjuang mengeluarkan tubuhnya. Lalu, tampaknya kupu-kupu itu berhenti bergerak. Sepertinya ia sudah berusaha semampunya. Orang itu merasa iba, lalu memutuskan untuk membantu kupu-kupu itu.

Lalu ia mengambil sebuah gunting, dan menggunting sedikit kulit kepompong itu. Kupu-kupu itu dengan mudah keluar. Tetapi, tubuhnya agak benjol dan sayapnya kecil dan mengerut. Orang itu terus mengamatinya. Ia berharap suatu waktu sayap kupu-kupu itu akan mengembang. Tidak ada yang terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu kecil itu hanya bisa merayap dengan tubuh benjol dan sayap yang kecil. Ia tidak pernah bisa terbang.

Apa yang orang itu, dengan rasa iba dan kebaikannya, tidak pahami adalah, kupu-kupu harus berjuang untuk keluar dari kulit kepompongnya, melalui celah yang kecil. Itulah cara Tuhan untuk memaksa cairan dari dalam tubuh kupu-kupu agar mengalir ke sayap-sayapnya, agar siap untuk terbang ketika ia berhasil keluar dari kepompongnya. Dengan menghilangkan tantangan yang harus dihadapi kupu-kupu, ia juga telah menghilangkan kesehatan kupu-kupu itu.

Kadang kala, perjuangan mutlak diperlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan mengijinkan kita menjalani kehidupan tanpa ada rintangan, Ia justru melumpuhkan kita.


>>> Langganan cerita-cerita di "Moral Compass"
>>> Cerita-cerita bagus lainnya
>>> Info gadget-gadget keren
>>> Gambar animasi lucu untuk Display Pic di BBM kamu

No comments:

Post a Comment