WISH FEMI HERBS

WISH FEMI HERBS

Monday, February 27, 2012

Dari Pandai Besi Sampai Bulan

Ada seorang pandai besi. Suatu waktu ia mengeluh: "... Saya merasa tidak nyaman, pekerjaan saya ini terlalu panas. Saya ingin menjadi batu di gunung, di sana pasti dingin, karena banyak angin dan pohon-pohon yang memberikan teduh." Seorang bijak yang sakti mendengar keluhan itu dan menjawab: "Pergilah kamu, menjadi batu." Lalu dalam sekejab ia berubah menjadi batu, berada tinggi di sisi gunung. Kebetulan seorang tukang batu melewatinya, dan ketika ia melihat batu yang tadinya adalah si pandai besi, ia gembira karena telah menemukan batu yang sesuai keinginannya. Dengan alatnya, ia mulai memotong batu itu. Batu itu berteriak: "sakit! Saya tidak ingin menjadi batu lagi. Seorang pemotong batu, ya aku ingin menjadi itu saja. Pasti lebih menyenangkan" Orang bijak itu menghiburnya dan berkata, "Jadilah pemotong batu." Dengan demikian ia menjadi seorang pemotong batu, dan saat ia pergi mencari batu yang cocok, ia mulai merasa lelah, dan kakinya sakit. Ia merintih, "Saya tidak ingin memotong batu lagi. Saya ingin jadi matahari. Pasti akan menyenangkan." Orang bijak menjawab, "Jadilah matahari." Dan dia menjadi matahari. Tapi tentu saja menjadi matahari lebih panas dari pandai besi, dari batu, dari pemotong batu, dan ia mengeluh, "Saya tidak suka ini, saya akan menjadi bulan saja.. sepertinya dingin." Itulah yang diucapkan orang bijak lagi, "Jadilah bulan." Dan dia menjadi bulan. "Tetap saja panas," gumamnya, "cahaya dari matahari terus menyinari saya. Saya tidak mau menjadi bulan. Saya akan menjadi pandai besi lagi saja. Sepertinya, itu adalah kehidupan yang paling pas." Tapi orang bijak menjawab, "Saya sudah bosan dengan Kamu yang berubah-ubah terus. Kamu ingin menjadi bulan, maka tetaplah Kamu menjadi bulan." Demikianlah ia tetap menjadi bulan di atas sana sampai selama-lamanya.

No comments:

Post a Comment