WISH FEMI HERBS

WISH FEMI HERBS

Wednesday, March 7, 2012

Perangkap Tikus

Sepasang suami dan istri petani pulang ke rumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan mereka seksama "hmm ada makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar?"

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah perangkap tikus. Tikus kaget, segera ia berlari menuju kandang dan berteriak, " Ada perangkap tikus di rumah!. Di rumah sekarang ada perangkap tikus!"

Ia mendatangi ayam dan berteriak "ada perangkap tikus!"
Sang ayam berkata, "Kus..., aku turut bersedih, tapi perangkap tikus tidak berpengaruh terhadap diriku."

Sang tikus lalu pergi menemui seekor kambing sambil berteriak.
Sang kambing pun berkata "Aku turut ber simpati, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa."

Tikus lalu menemui sapi. Ia mendapat jawaban yang sama. "Maafkan aku. Tapi aku tidak ada masalah dengan adanya perangkap tikus."

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah, mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas. Walaupun sang suami bisa membunuh ular berbisa tersebut, sang istri sempat terkena gigitan bisa ular.

Sang suami harus membawa istrinya kerumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam. Ia lalu minta dibuatkan sop cakar ayam oleh suaminya. (kita semua tau, sop cakar ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam). Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cakarnya.

Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya. Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.

Dari kejauhan...Sang tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat perangkap tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments:

Post a Comment