WISH FEMI HERBS

WISH FEMI HERBS

Wednesday, March 21, 2012

Wortel, Telur, dan Kopi

Seorang gadis mengadu kepada ibunya, betapa hidupnya penuh dengan kesulitan tiada henti. Ia sudah tidak tahu lagi bagaimana mengatasinya dan ingin menyerah saja. Setiap satu masalah berlalu, selalu ada saja masalah lain bergiliran menderanya.

Lalu ibunya mengajak gadis itu ke dapur. Ia mengisi tiga panci kecil dengan air. Di panci pertama dimasukkan wortel, di panci ke-dua dimasukkan telur, dan di panci terakhir kopi bubuk. Kemudian ia merebus ketiga-tiganya. Mereka menunggu tanpa berkata sepatah kata pun.

Dua puluh menit kemudian, ia mematikan kompor, lalu memindahkan wortel dan telur, dan menuangkan kopi, masing-masing ke dalam sebuah mangkuk. Ketiga mangkuk itu ia letakkan di hadapan putrinya.

Ibunya bertanya, "Apa yang kamu lihat?" "Wortel, telur, dan kopi," jawab putrinya. Kemudian ibunya menyuruh putrinya untuk memegang wortel. Gadis itu menyentuhnya, ia merasakan wortel itu sudah menjadi empuk. Lalu ibunya mengambil telur itu dan memecahkannya. Sambil mengupas kulit telur, ia merasakan isi telur itu sudah menjadi keras. Terakhir, ibunya menyuruh putrinya mencicipi kopi. Putrinya tersenyum, menikmati kopi yang begitu harum dan kaya rasa.

"Tetapi, maksudnya apa ma?" Gadis itu bertanya dengan bingung. Ibunya menjelaskan bahwa mereka semua baru saja menghadapi lawan yang sama -air mendidih-, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel awalnya kuat dan keras. Namun, menyerah kepada air panas. Wortel melunak, dan menjadi lemah.

Telur mempunyai kulit yang keras, untuk melindungi isinya yang cair dan lembut. Namun setelah menghadapi air panas, isinya menjadi keras.

Tetapi kopi bubuk berbeda. Direbus dalam air mendidih, kopi justru mengubah air.

"Ketika kesulitan datang," ibunya bertanya, "bagaimana kamu meresponnya? Apakah kamu wortel, telur, atau kopi bubuk?"


Yang manakah kita? Wortel yang kelihatannya keras dan kuat, tetapi ketika menghadapi kesulitan, kita layu, melunak dan kehilangan kekuatan kita?

Apakah kita seperti telur, yang tadinya memliki hati yang lembut, namun karena menghadapi kehilangan, perpisahan, kesulitan keuangan, dan berbagai cobaan lainnya, hati kita mengeras dan menjadi kaku? Apakah tampak luar kita kelihatannya sama saja, tetapi sesungguhnya di dalam, hati telah berubah menjadi bebal?

Atau apakah kita seperti seperti kopi bubuk? Ketika air semakin panas, kopi mengeluarkan sarinya yang bermanfaat. Kopi menggunakan air panas, keadaan yang membawa rasa sakit, untuk mengubah dirinya sendiri dan air.






>>> Info gadget-gadget keren 
>>> Gambar animasi lucu untuk Display Pic di BBM kamu

No comments:

Post a Comment